Kesimpulan akan dicapai pada akhir tahun fiskal 2022, kerabat korban pembakaran Kyoto Animation membahas sesuatu tentang apakah mereka akan membangun monumen peringatan di lokasi Studio 1?
Keluarga korban serangan pembakaran Kyoto Animation 2019 yang mematikan itu akan berdiskusi dengan perusahaan apakah akan membangun monumen peringatan di bekas lokasi gedung Studio 1.
Seorang perwakilan Kyoto Animation mengatakan kepada NHK bahwa sekitar 30 orang menghadiri pertemuan mengenai masalah tersebut pada hari Sabtu untuk pertukaran pendapat awal. Kerabat tidak mengungkapkan perasaan oposisi yang kuat terhadap pembangunan monumen.
Pengacara Kyoto Animation mengatakan kepada The Yomiuri Shimbun bahwa belum ada rencana pasti yang diputuskan. Kedua pihak berencana untuk terus mengumpulkan pendapat, dan kesimpulan akan dicapai pada akhir tahun fiskal 2022.
Seorang kerabat yang berpartisipasi dalam pertukaran pendapat mengatakan, “Saya tidak tahu bagaimana debat akan berlangsung, tetapi ke depan saya ingin nama-nama mereka yang bekerja di tempat itu ditinggalkan dalam beberapa cara.” Yang lain berkata, “Sejumlah besar orang meninggal, jadi saya berharap monumen peringatan dapat dibangun dengan cepat di bekas lokasi tersebut sebagai bentuk peringatan.”
Di sisi lain, seorang kerabat berkata, “Saya tidak ingin orang asing menginjak-injak tempat anak saya meninggal.”
Pada tahun 2019, sebuah asosiasi lingkungan dari Fushimi Ward di Kyoto mengirim permintaan tertulis ke Kyoto Animation untuk tidak membangun monumen atau landmark lain yang akan menarik banyak orang. Asosiasi menyatakan keprihatinan bahwa hal itu akan mempengaruhi ketenangan lingkungan.
Saat itu, perwakilan Kyoto Animation mengatakan, “Kami akan mempertimbangkan semua faktor dan mengambil keputusan setelah berkonsultasi dengan keluarga yang ditinggalkan, penduduk setempat, dan pihak terkait lainnya.”
Pekerjaan pembongkaran di gedung Studio 1 Kyoto Animation selesai pada April 2020. Pada tanggal 18 Juli 2019, kebakaran hebat terjadi di gedung Studio 1 Kyoto Animation.
Terdapat 70 orang berada di dalam gedung pada saat itu. Kebakaran itu menewaskan 36 orang dan melukai 33 orang lainnya.
Selain korban di dalam gedung, seorang pria berusia 40-an dalam perjalanan untuk bekerja di daerah itu menderita luka ringan akibat menghirup asap.
Polisi Prefektur Kyoto menangkap tersangka berusia 41 tahun yang diduga menggunakan bensin untuk menyalakan api, dan mereka sedang menyelidiki kasus tersebut sebagai pembakaran.
Pria ini diduga membeli 40 liter bensin dalam dua tabung dan menggunakan gerobak untuk mengangkut bensin ke gedung Studio 1 Kyoto Animation.
Desember lalu, jaksa Jepang secara resmi mendakwa pria yang diduga menyebabkan kebakaran itu.
Sumber: NHK, Yomiuri Shimbun